Mengecilkan Cuping Hidung dengan Botox Cuping Hidung

botox cuping hidung

Tampil menawan dengan wajah yang menarik menjadi keinginan banyak orang. Berbagai macam perawatan bisa dilakukan. Bahkan bagi Anda yang kurang percaya diri dengan cuping hidung yang terlihat sedikit besar, bisa melakukan sesuatu untuk mengecilkannya. Melalui kegiatan botox cuping, maka hidung akan bisa menjadi lebih kecil. Bagi yang masih asing dengan prosedur yang satu ini, mungkin informasi ini akan bisa membantu Anda.

Botox Cuping Hidung

Sebagian orang memiliki kemampuan untuk melebarkan atau mengembangkan lubang hidung. Namun, beberapa orang memiliki lubang hidung atau cuping yang lebih menonjol saat tersenyum, menghirup, tertawa, atau saat diam dan beristirahat.

Lalu, apakah melebarkan lubang hidung ini bersifat genetik? Hidung melebar secara permanen atau lubang hidung melebar saat istirahat dapat bersifat genetik atau dapat disebabkan oleh operasi hidung sebelumnya. Bagi yang merasa kurang nyaman jika cuping hidungnya melebar terlalu besar, maka ada 2 solusi yang bisa dilakukan., yaitu melalui bedah dan nonbedah. Kedua metode ini akan membentuk kembali atau mengecilkan bagian cuping hidung.

Botox bisa menjadi solusi sementara karena meningkatkan aksi dinamis dari cuping hidung melebar. Ada otot yang menarik ujung hidung ke bawah dan menarik lubang hidung ke samping. Dengan menyuntikkan beberapa unit botox ke area tertentu di sekitar hidung, tarikan otot-otot ini akan melunak, mengurangi ukuran cuping ketika sedang tertawa, berbicara, atau ketika dalam keadaan diam. Setiap injeksi hanya membutuhkan dua hingga tiga unit. Jumlah yang cukup kecil, menjadikan opsi ini sebagai solusi termurah. Botox perlu diulang dua atau tiga kali setahun agar menjaga bentuknya.

Baca juga: Mengenal Botox Wajah dan Apa Saja Manfaatnya!

Cara Kerja Botox

Botox ini akan mengganggu proses sinyal saraf yang merangsang terjadinya kontraksi otot. Dapat menyebabkan kelumpuhan otot sementara. Agar setiap otot berkontraksi, saraf melepaskan pembawa pesan kimia yang disebut asetilkolin di persimpangan tempat ujung saraf bertemu sel otot. Asetilkolin menempel pada reseptor pada sel otot dan menyebabkan sel berkontraksi, atau memendek. Botox ini akan mencegah terjadinya pelepasan asetilkolin. Menghentikan sel-sel otot untuk berkontraksi. Dengan cara ini, toksin akan membantu otot menjadi kurang kaku.

Konsultasi adalah langkah yang sangat penting. Karena ada banyak hal yang harus dihindari sebelum menerima perawatan ini. Dokter akan memastikan apakah pasien siap untuk menerima suntikan ini, sekaligus mencegah terjadinya berbagai hal yang ingin dihindari.

Karena hasil yang tidak permanen, maka akan dilakukan suntik berulang kali untuk menjaga bentuknya. Penggunaan botox selama bertahun-tahun akan membuat Anda membutuhkan perawatan yang semakin sedikit dari waktu ke waktu. Melalui frekuensi dan jumlah yang tepat, otot Anda menjadi kurang kuat dan Anda mungkin tidak membutuhkan botox sebanyak atau sesering mungkin. Ketika otot Anda ‘dilatih’ untuk tidak bergerak, hal ini membantu proses mencegah penuaan dan keriput.

Baca juga: Botox vs Filler, Ini Perbedaaannya!

Mengenal Botox

Botulinum toxin atau yang biasa disebut dengan botox adalah prosedur anti-penuaan (anti aging) yang populer untuk mendapatkan kulit yang terlihat muda tanpa keriput. Dalam dosis kecil, obat ini dapat mengurangi kerutan kulit dan membantu mengobati beberapa kondisi medis.

Bakteri C. botulinum yang ada di banyak lingkungan alami, seperti tanah, danau, hutan, dan di dalam tubuh mamalia dan ikan menjadi pembentuk dari Botulinum toxin ini.

Bakteri dan spora C. botulinum yang terbentuk secara alami umumnya tidak berbahaya. Namun, jika terus berkembang hingga mencapai titik tertentu, bakteri akan mulai memproduksi Botulinum toxin. Sebuah racun saraf mematikan yang bertanggung jawab atas botulisme.

Toksin ini sangat berbahaya. Ilmuwan memperkirakan bahwa 1 gram bentuk kristal dari toksin dapat membunuh 1 juta orang. Sedangkan itu, dalam jumlah kisaran kilogram akan dapat membunuh setiap manusia di planet ini.

Ketika botox digunakan dengan tepat dalam konteks terapeutik, maka akan aman dan memiliki sedikit efek samping.

Dalam urusan, komersial Botulinum toxin ini terdiri dari berbagai merek, meliputi:

  • OnabotulinumtoxinA (Botox)
  • AbobotulinumtoxinA (Disport)
  • Incobotulinumtoxin A (Xeomin)
  • RimabotulinumtoxinB (Myobloc)
  • Pra botulinum toxin A (Jeuveau)

Walaupun berbeda merek, sebutan botox digunakan dalam menyebut segalanya.

Baca juga: Ini yang Bikin Botox dan Filler Makin Diminati Orang Indonesia

Pengurangan Basis Cuping

Selain dengan menggunakan botox, pengurangan basis cuping ini bisa menjadi solusi lainnya. Untuk menghindari jaringan parut, pengurangan basis ini adalah pendekatan tertutup. Sayatan ada di bagian dalam lubang hidung, dan disebut sayatan Weir. Potongan dinding lubang hidung yang berbentuk baji dihilangkan, mempersempit lebar lubang hidung dan mengurangi flare atau hidung yang mengembang. Penting untuk diketahui bahwa otot senyum dapat menyebabkan hidung melebar, bahkan setelah pengurangan basis cuping ini dilakukan.

Itulah informasi mengenai botox cuping hidung. Prosedur ini bisa menjadi pilihan bagi siapapun yang ingin mengurangi ukuran hidung mengembang berlebihan. Jakarta Aesthetic Clinic juga menyediakan Anti-Wrinkle Injection yang bisa membantu Anda dalam mengurangi berbagai macam kerutan di wajah. Dengan penanganan para dokter ahli kami yang bersertifikat, terapi ini disesuaikan untuk setiap pasien, sehingga memberikan hasil yang realistis, natural, dan tanpa sedikitpun kesan kaku. Kunjungi website kami untuk mendapatkan informasi lebih lanjut dan lakukan konsultasi sekarang juga di sini.

Sumber:

  • https://thefaceexperts.com/how-to-fix-flared-nostrils/
  • https://www.myethosspa.com/botox-for-nose-in-the-context-of-a-non-surgical-nose-job/#3_Excessive_Nasal_Flare
  • https://www.intechopen.com/chapters/49889
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/158647#procedure
dr Olivia Ong - Foto Bagian Luar

dr. Olivia Ong

Sebagai expert dalam bidang Botulinum ToxinTM dan Soft Tissue FillerTM, dr. Olivia Ong yang lahir dan tumbuh di Jakarta ini memiliki berbagai sertifikasi internasional seperti Advance Filler Injection Workshop with Prominent Plastic Surgeons di Swedia, International Anatomy Masterclass di Paris dan Aesthetic and Anti-Aging Medicine World Congress di Monte-Carlo, Monaco.

Terkait

7 Manfaat Antioksidan untuk Kulit

7 Manfaat Antioksidan untuk Kulit

Mei 29, 2023
8 Ciri Ciri Kulit Sehat yang Perlu Anda Ketahui

8 Ciri Ciri Kulit Sehat yang Perlu Anda Ketahui

Mei 29, 2023
4 Penyebab Flek Hitam di Wajah Yang Perlu Dihindari

4 Penyebab Flek Hitam di Wajah Yang Perlu Dihindari

Mei 29, 2023

Comments are closed.