6 Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil

Apa saja kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil? Ternyata daftarnya cukup panjang dan harus Anda perhatikan.
Walaupun sedang mengandung sang buah hati, tentu saja ibu hamil ingin tetap menjaga kondisi kulit wajah agar tampak halus, bersih, dan bersinar. Namun Anda harus hati-hati karena tidak semua kandungan skincare bagus untuk ibu hamil.
Yuk, berkenalan dengan beberapa kandungan skincare yang harus Anda hindari sejak mengandung melalui informasi di Jakarta Aesthetic Clinic.
Barisan Kandungan Skincare yang Tidak Boleh untuk Ibu Hamil
Perubahan kulit wajah para wanita pasti sangat terasa ketika sedang mengandung. Beberapa permasalahan kulit yang memburuk mencakup:
- Kulit kering
- Kulit yang menggelap
- Jerawat
Masalah kulit menjadi semakin besar ketika kondisi wajah Anda memang sedang tidak baik-baik saja sebelum hamil. Sekarang ditambah dengan kehamilan yang membuat hormon tubuh tidak stabil, sudah pasti masalah kulit datang.
Kalau sudah begini, pasti Anda mencoba mencari jalan keluar dengan menggunakan skincare. Tentu saja tidak ada pelarangan penggunaan skincare bagi ibu hamil. Namun tetap harus memperhatikan kandungan yang ada di dalam produk skincare Anda.
Berikut beberapa kandungan skincare yang harus ibu hamil hindari.
1. Retinoid
Retinoid adalah kandungan skincare pertama yang wajib Anda hindari. Kulit wajah yang membutuhkan nutrisi dari vitamin A bisa mendapatkannya dari skincare yang membantu perawatan kulit anti-aging. Sayangnya ada beberapa produk yang memiliki kandungan retinoid di dalamnya.
Kandungan retinoid yang terlalu tinggi dapat menyebabkan masalah cacat lahir pada sang buah hati. Itulah mengapa semua kadar retinoid tidak pernah disarankan selama proses kehamilan. Jadi, hati-hati ya.
Baca juga: 5 Urutan Skincare Pagi Untuk Kulit Berjerawat
2. Asam Salisilat Dosis Tinggi
Asam salisilat adalah bahan umum yang membantu mengobati jerawat karena kemampuan anti-inflamasi. Namun sebenarnya sudah ada penelitian yang menyimpulkan kandungan asam salisilat dalam dosis tinggi harus dihindari selama kehamilan.
Walau efek penggunaan kandungan ini bagus untuk mengobati jerawat, tapi dengan penelitian yang ada, Anda sebaiknya menghindarinya. Jika menggunakan skincare yang masih memiliki kandungan asam salisilat, pilih yang berdosis rendah, ya.
3. Hydroquinone
Hydroquinone merupakan kandungan yang mampu mencerahkan kulit. Selain itu juga mampu mengurangi pigmentasi kulit yang terjadi akibat melasma dan kloasma. Kondisi ini terjadi karena kehamilan.
Sebenarnya kandungan hydroquinone dalam skincare belum mendapatkan bukti pasti mengenai efek sampingnya. Tetapi karena tubuh dapat menyerap hydroquinone dalam jumlah yang signifikan, sebaiknya hindari penggunaan skincare dengan kandungan tersebut selama kehamilan.
Baca juga:
4. Phthalates
Phthalates adalah bahan kimia pengganggu endokrin yang sering ditemukan dalam produk skincare. Ketika dites pada hewan, terdapat efek disfungsi reproduksi dan hormon yang serius. Itulah mengapa Anda harus menghindari kandungan phthalates dalam skincare.
Sumber utama dari paparan phthalates adalah produk kosmetik. Biasanya bentuk phthalates yang paling umum adalah diethylphthalate (DEP).
5. Formaldehyde
Formaldehyde sebenarnya jarang digunakan sebagai pengawet, sekaligus disinfektan dalam produk skincare karena dikenal sebagai karsinogen. Efek sampingnya juga berbahaya, yakni meningkatnya risiko keguguran dan infertilitas.
Namun ada bahan kimia pelepas formaldehyde yang biasa ditemukan dalam produk kosmetik. Efek berbahaya yang dapat dihasilkan juga termasuk mirip. Beberapa bahan kimia tersebut terdiri dari:
- Bronopol
- DMDM hydantoin
- Diazolidinyl urea
- Hydroxymethylglycinate
- Imidazolidinyl urea
- Quaternium-15
- 5-bromo-5-nitro-1,3-dioxane
6. Tabir Surya Kimia
Oxybenzone beserta turunannya adalah filter Ultraviolet (UV) yang sering digunakan dalam tabir surya. Penggunaannya terbukti efektif untuk memberikan perlindungan terhadap kulit. Namun ada efek buruk dari penggunaannya juga.
Efek buruk dari sisi kesehatan dan lingkungan bisa dirasakan ketika menggunakan tabir surya dengan kandungan oxybenzone. Kandungan ini sudah dikenal sebagai bahan kimia pengganggu endokrin. Kondisi tersebut membuat penggunaannya sangat dihindari ketika sedang hamil. Selain dapat mengganggu hormon, bisa juga menyebabkan masalah kesehatan pada ibu dan bayi.
Dalam penelitian yang dilakukan telah disimpulkan bahwa paparan oxybenzone selama kehamilan dalam kadar biasa mampu menyebabkan perubahan permanen pada kelenjar susu dan kondisi menyusui. Penelitian pada hewan pun memperlihatkan terjadinya kerusakan janin secara permanen. Oleh karena hasil penelitian ini, oxybenzone dalam tabir surya harus dihindari.
Dari penjelasan di atas, Anda sudah dapat mengerti bahwa cukup banyak kandungan skincare yang tidak boleh untuk ibu hamil. Dari keenam kandungan berbahaya yang telah disebutkan memang sudah sebaiknya tidak Anda gunakan.
Kondisi kulit wajah ketika sedang hamil memang tidak selamanya bagus. Hal ini terhitung wajar sehingga sudah seharusnya Anda tidak merasa minder, khususnya dalam melakukan aktivitas sehari-hari.
Anda tidak perlu khawatir untuk mencari perawatan kulit yang tepat dan profesional. Jakarta Aesthetic Clinic selalu memberikan solusi perawatan kulit wajah terbaik untuk Anda dengan berbagai perawatan, termasuk Anti-Wrinkle Injection. Hubungi kami segera untuk merasakan perawatan wajah dari dokter estetika dan para ahli di Jakarta Aesthetic Clinic.
Comments are closed.